Kunjungan Takziyah ke Rumah Siswa Naufal Kelas 7D: Wujud Empati dan Kepedulian Keluarga Besar SMPN 270 Jakarta

Kunjungan Takziyah ke Rumah Siswa Naufal Kelas 7D: Wujud Empati dan Kepedulian Keluarga Besar SMPN 270 Jakarta

Jakarta, Jumat 11 April 2025 — Duka tengah menyelimuti salah satu siswa SMP Negeri 270 Jakarta, Naufal dari kelas 7D, yang baru saja kehilangan orang tuanya tercinta. Sebagai bentuk empati dan kepedulian, pihak sekolah mengadakan kunjungan takziah ke rumah duka yang berlokasi di wilayah Jakarta Utara, Jumat (11/04). Kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa SMPN 270 Jakarta tidak hanya hadir dalam proses pembelajaran, tetapi juga menjadi bagian dari keluarga besar yang saling menguatkan dalam situasi sulit.

Dalam kunjungan tersebut, hadir wali kelas 7D, Bapak Heribertus Quintus, S.Pd., bersama dengan guru Pendidikan Agama Islam, Ibu Zuraedah, S.Pd. Keduanya datang mewakili pihak sekolah untuk menyampaikan belasungkawa secara langsung kepada Naufal dan keluarganya.

“Saya mewakili pihak sekolah, khususnya sebagai wali kelas 7D, turut menyampaikan rasa duka yang mendalam atas kepergian orang tua Naufal. Kami berharap Naufal tetap kuat dan tabah menghadapi ujian ini. Kami semua di sekolah siap mendampingi dan memberikan dukungan sepenuh hati,” tutur Bapak Heribertus saat menyampaikan sambutan di hadapan keluarga..

Ibu Zuraedah, yang juga menjadi pendamping spiritual bagi siswa-siswi di sekolah, menambahkan bahwa ujian kehidupan seperti ini adalah bagian dari rencana Tuhan yang memiliki hikmah tersembunyi.

“Kita percaya bahwa Allah SWT tidak akan memberikan ujian di luar batas kemampuan hamba-Nya. Semoga almarhum diberikan tempat terbaik di sisi-Nya dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan,” ucap beliau penuh haru.

Walau tidak dapat hadir secara langsung karena adanya tugas kedinasan yang tidak bisa ditinggalkan, Kepala Sekolah SMPN 270 Jakarta, Bapak Ngizudin Syakdullah, M.Pd, menyampaikan salam dan ucapan belasungkawa secara tertulis yang dibacakan oleh Bapak Heribertus dalam acara takziah tersebut.

“Atas nama pribadi, segenap dewan guru, dan seluruh staf karyawan SMPN 270 Jakarta, kami menyampaikan duka cita yang mendalam. Semoga almarhum diberikan tempat yang layak di sisi-Nya, dan Naufal serta keluarga diberikan kekuatan dan keikhlasan dalam menghadapi kehilangan ini,” demikian bunyi pesan belasungkawa dari Kepala Sekolah yang dibacakan di hadapan keluarga.

Kehadiran para guru dan perwakilan sekolah disambut dengan haru dan ucapan terima kasih dari pihak keluarga. Kunjungan takziah ini menunjukkan bahwa sekolah tidak hanya berperan dalam pendidikan formal, tetapi juga dalam pembinaan karakter, nilai kemanusiaan, dan solidaritas antar anggota komunitas sekolah.

Di akhir kunjungan, rombongan guru bersama keluarga dan warga sekitar turut mendoakan almarhum dengan penuh khidmat. Doa-doa mengalir sebagai ungkapan cinta dan penghormatan terakhir, sekaligus sebagai dukungan moral dan spiritual bagi keluarga yang ditinggalkan.

Semoga semangat empati dan kepedulian yang telah ditunjukkan oleh keluarga besar SMPN 270 Jakarta ini dapat menjadi inspirasi bagi seluruh elemen masyarakat dalam membangun lingkungan pendidikan yang berlandaskan kasih sayang, solidaritas, dan kemanusiaan.