- By Rusdi Galileo Kasatpel 270 Jakarta
- 24 Jul 2025
- 961
NIATKAN IBADAHMU KARENA ALLAH SWT
KHOTBAH SHOLAT JUMAT DI MASJID JAMI’
DARUL ULUM SMPN 270 JAKARTA: NIATKAN IBADAHMU KARENA ALLAH SWT
Jakarta, Jumat 18 Juli 2025 – Suasana penuh kekhusyukan
menyelimuti pelaksanaan Sholat Jumat di Masjid Jami’ Darul Ulum yang berlokasi
di dalam lingkungan SMPN 270 Jakarta. Ratusan jamaah dari berbagai elemen
pendidikan dan masyarakat umum menghadiri kegiatan ibadah rutin mingguan ini,
yang juga menjadi ajang pembinaan rohani dan karakter spiritual bagi peserta
didik dan warga sekolah.
Yang bertindak sebagai khatib dan
imam kali ini adalah Ustadz Eno, seorang dai muda yang dikenal
karena gaya penyampaian yang lugas, menyentuh hati, dan inspiratif. Dalam
khutbahnya, beliau mengangkat tema yang sangat penting dan relevan dalam
kehidupan umat Islam: "Niatkan Ibadahmu Karena Allah SWT".
Hadir dari Berbagai Kalangan
Kegiatan Sholat Jumat ini dihadiri
oleh berbagai kalangan, mulai dari guru dan karyawan SMPN 270 Jakarta,
SMPN 170 Jakarta, SDN 06 Kelapa Gading, hingga warga masyarakat sekitar
serta peserta didik. Turut hadir dalam kesempatan tersebut Kasatpel
SMPN 270 Jakarta, Bapak Rusdiyanto, yang selalu mendukung kegiatan
keagamaan sekolah. Hadir pula Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan,
Bapak Ihwan, S.Pd, serta Wakil Kepala Sekolah Bidang Sarana dan
Prasarana, Bapak Achmad Syaripudin, yang secara aktif turut membina
kegiatan pembentukan karakter peserta didik melalui pendekatan spiritual.
Keikhlasan dalam Beribadah
Dalam khutbahnya, Ustadz Eno
menekankan pentingnya niat sebagai dasar utama diterimanya suatu amal ibadah.
Ia mengutip hadits Nabi Muhammad SAW yang berbunyi:
"Innamal a'malu binniyat, wa
innama likullimri'in ma nawa..."
"Sesungguhnya semua amal perbuatan tergantung pada niat, dan setiap orang
akan memperoleh sesuai dengan apa yang diniatkannya."
Ia menjelaskan bahwa tanpa niat yang
ikhlas karena Allah, maka amal ibadah, meskipun terlihat megah di mata manusia,
tidak akan memiliki nilai di sisi Allah. Karenanya, setiap Muslim wajib untuk
senantiasa memperbaiki niat sebelum melakukan suatu amal.
Konteks Dunia Pendidikan
Lebih lanjut, Ustadz Eno mengajak
para siswa, guru, dan seluruh warga sekolah untuk menjadikan setiap aktivitas di
lingkungan sekolah sebagai ibadah. Belajar, mengajar, bekerja, menjaga
kebersihan, dan disiplin—semuanya bisa bernilai pahala asalkan diniatkan karena
Allah SWT.
“Anak-anakku yang saya cintai karena
Allah, jangan anggap sekolah hanya tempat mengejar nilai. Jadikan ia sebagai
ladang ibadah. Niatkan belajar karena Allah, agar ilmu yang kalian dapatkan
penuh berkah dan menjadi penerang hidup kalian di dunia dan akhirat,” ungkapnya
disambut anggukan setuju para guru dan siswa.
Tantangan Ikhlas di Era Digital
Dalam khutbahnya, Ustadz Eno juga
menyinggung fenomena sosial di era digital, di mana banyak amal baik dipamerkan
demi mendapatkan pengakuan dari manusia, bukan dari Allah SWT. Ia
memperingatkan agar umat Islam tidak terjebak dalam sikap riya’, terutama di
kalangan generasi muda yang sangat dekat dengan media sosial.
“Kita harus bertanya dalam hati,
apakah kita benar-benar ingin Allah ridha atau hanya ingin dilihat dan dipuji
oleh orang lain? Amal yang dilakukan karena ingin tampil di media sosial, bisa
saja tidak bernilai apa-apa di sisi Allah,” ujarnya mengingatkan.
Beliau mengajak para siswa untuk
membangun kepribadian islami sejak dini, menjaga niat dalam setiap langkah, dan
menumbuhkan kesadaran bahwa hidup di dunia ini adalah perjalanan menuju
akhirat.
Suasana Tertib dan Khidmat
Sholat Jumat berlangsung tertib dan
khusyuk. Para siswa terlihat duduk rapi dan tenang, mengenakan pakaian seragam
muslim yang sopan dan bersih. Mereka dibimbing oleh guru pendamping untuk
menjaga adab di masjid. Sementara itu, para guru dan pegawai dari berbagai
sekolah mengisi saf tengah, dan warga masyarakat duduk di saf belakang dan sisi
masjid.
Setelah khutbah yang menyentuh hati
tersebut, sholat dilaksanakan dengan penuh kekhidmatan. Seluruh jamaah
mengikuti rangkaian ibadah dengan tertib hingga salam terakhir.
Dukungan dari Pimpinan Sekolah
Dalam kesempatan terpisah, Kasatpel
SMPN 270 Jakarta, Bapak Rusdiyanto, menyampaikan apresiasinya atas
terselenggaranya Sholat Jumat yang juga menjadi ajang pembinaan karakter bagi
siswa dan warga sekolah. “Masjid bukan hanya tempat ibadah, tapi juga pusat
pembinaan akhlak. Kami sangat mendukung kegiatan seperti ini untuk membentuk
siswa yang beriman dan berakhlak mulia,” ujar beliau.
Wakil Kesiswaan, Bapak Ihwan, S.Pd, menambahkan bahwa pembiasaan
seperti ini adalah bagian dari program penguatan pendidikan karakter di
sekolah. “Kami ingin para siswa terbiasa mendengar nasihat agama, bukan hanya
dari guru, tetapi dari para ulama dan tokoh masyarakat. Ini bentuk kolaborasi
pendidikan akademik dan spiritual,” ungkapnya.
Sementara itu, Wakil
Sarpras, Bapak Achmad Syaripudin, menyampaikan bahwa pihak sekolah akan
terus berkomitmen mendukung sarana ibadah yang nyaman dan representatif di
sekolah. “Alhamdulillah, masjid kita selalu dimakmurkan. Kami ingin memastikan
tempat ini terus menjadi pusat keberkahan di lingkungan sekolah,” ujarnya.
Masjid sebagai Pusat Dakwah Pendidikan
Masjid Jami’ Darul Ulum memang
dikenal aktif dalam kegiatan dakwah dan pembinaan spiritual di lingkungan
sekolah. Selain Sholat Jumat, masjid ini juga menjadi tempat berlangsungnya
pengajian rutin, pesantren kilat, pelatihan Rohis, dan tadarus Al-Qur'an.
Bagi SMPN 270 Jakarta, pembinaan
karakter melalui kegiatan keagamaan merupakan bagian tak terpisahkan dari
kurikulum pembinaan peserta didik secara menyeluruh. Dengan melibatkan semua
unsur sekolah dan masyarakat, diharapkan anak-anak tidak hanya cerdas secara
akademis, tetapi juga unggul secara moral dan spiritual.
Penutup yang Menggugah
Mengakhiri khutbahnya, Ustadz Eno
mengajak seluruh jamaah untuk memperbaiki niat, menata kembali tujuan hidup,
dan selalu mengingat bahwa hidup ini adalah ujian menuju keridhaan Allah. Ia
memimpin doa dengan suara yang meresap ke dalam hati, memohon agar Allah
senantiasa menuntun langkah-langkah umat-Nya ke jalan yang benar.
Usai Sholat Jumat, para jamaah
tampak saling menyapa dan bersalaman. Beberapa siswa menghampiri guru untuk
berdiskusi tentang isi khutbah. Terlihat aura positif dan semangat spiritual
yang tumbuh di antara mereka.
Kegiatan Sholat Jumat ini menjadi
bukti bahwa sekolah tidak hanya menjadi tempat belajar secara formal, tetapi
juga sebagai pusat pembinaan ruhani dan akhlak mulia. Semoga kegiatan-kegiatan
seperti ini terus berlanjut dan menjadi budaya unggulan di SMPN 270 Jakarta
serta sekolah-sekolah sekitarnya.