- By Rusdi Galileo Kasatpel 270 Jakarta
- 30 Jul 2025
- 1303
PENUTUPAN KEGIATAN MPLS KELAS 7 DAN PEMBINAAN BHABINKAMTIBMAS POLRES KELAPA GADING SERTA SANTUNAN ANAK YATIM DAN DHUAFA DI SMPN 270 JAKARTA
PENUTUPAN KEGIATAN MPLS KELAS 7 DAN PEMBINAAN BHABINKAMTIBMAS POLRES KELAPA GADING SERTA SANTUNAN ANAK YATIM DAN DHUAFA DI SMPN 270 JAKARTA
Jakarta Utara, 18 Juli 2025 — Kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) siswa kelas 7 di SMP Negeri 270 Jakarta secara resmi ditutup pada Jumat, 18 Juli 2025. Kegiatan penutupan berlangsung meriah dan penuh makna, karena dirangkaikan dengan sejumlah kegiatan penting lainnya, yakni pembinaan dari Bhabinkamtibmas Polres Kelapa Gading Jakarta Utara Aiptu Iis Triswana, serta pembagian santunan kepada anak yatim dan dhuafa dari kalangan siswa dan masyarakat sekitar sekolah.
Seluruh rangkaian kegiatan berlangsung dengan lancar, tertib, dan sarat nilai edukatif. Sejak pagi hari, siswa-siswi kelas 7 yang berjumlah 214 orang berkumpul di aula sekolah, dengan wajah antusias dan penuh semangat. Kegiatan diawali dengan penyampaian materi pembinaan oleh Aiptu Iis Triswana yang didampingi langsung oleh Kepala SMPN 270 Jakarta, Bapak Ngizudin Syakdullah, M.Pd.
Materi Pembinaan: Bahaya Narkoba, Rokok, Tawuran, dan Bullying
Dalam sesi pembinaan, Aiptu Iis Triswana menyampaikan berbagai materi penting yang sangat relevan dengan dunia remaja masa kini. Beliau menekankan empat topik utama, yaitu: bahaya narkoba, bahaya merokok, bahaya tawuran, dan dampak negatif bullying.
Aiptu Iis memulai dengan menyampaikan bahaya laten narkoba yang telah menjadi ancaman serius bagi generasi muda. Ia mengajak siswa untuk membentengi diri dengan iman, ilmu, dan lingkungan pergaulan yang sehat agar tidak terjerumus ke dalam lingkaran penyalahgunaan narkoba. Ia juga menampilkan beberapa studi kasus nyata yang menyedihkan dan membuka wawasan siswa bahwa narkoba adalah jalan cepat menuju kehancuran.
Topik selanjutnya yang dibahas adalah bahaya merokok, yang menurut Aiptu Iis seringkali menjadi awal dari kebiasaan buruk lainnya. Ia menjelaskan kandungan berbahaya dalam rokok dan dampaknya terhadap kesehatan jangka panjang, seperti gangguan pernapasan, jantung, dan risiko kanker. Siswa diajak untuk berkata "tidak" sejak dini terhadap godaan merokok, sekalipun hanya sekadar coba-coba.
Dalam pembahasan mengenai tawuran, Aiptu Iis secara tegas menyampaikan bahwa tindakan tersebut tidak hanya melanggar hukum tetapi juga membahayakan nyawa. Ia menekankan bahwa keberanian sejati terletak pada kemampuan menyelesaikan konflik tanpa kekerasan. Sementara itu, isu bullying dikupas secara mendalam. Ia menjelaskan berbagai bentuk perundungan—fisik, verbal, sosial, dan digital—serta bagaimana mencegah dan melaporkan jika menjadi korban atau melihat kejadian tersebut.
Kegiatan pembinaan berlangsung interaktif, dengan sesi tanya jawab yang diikuti antusias oleh para siswa. Tak jarang terdengar tepuk tangan dan gelak tawa ketika Aiptu Iis membawakan contoh-contoh ringan, namun tetap sarat makna. Kepala sekolah, Bapak Ngizudin Syakdullah, M.Pd, turut memberikan arahan bahwa kegiatan pembinaan ini adalah bagian dari pendidikan karakter yang menjadi prioritas utama sekolah.
Penutupan MPLS oleh Wakil Kepala Sekolah
Setelah pembinaan selesai, kegiatan berlanjut dengan seremoni penutupan MPLS pada pukul 12.00 WIB. Karena Bapak Kepala Sekolah sedang menghadiri undangan dinas di luar sekolah, kegiatan penutupan diwakili oleh Wakil Kepala Sekolah bidang Kurikulum, Ibu Siti Maemanah, S.Pd.
Dalam sambutannya, Ibu Siti Maemanah menyampaikan rasa syukur atas kelancaran kegiatan MPLS yang telah berlangsung selama lima hari sejak hari Senin, 14 Juli hingga Jumat, 18 Juli 2025. Ia mengungkapkan rasa bangganya terhadap seluruh siswa kelas 7 yang mengikuti kegiatan dengan disiplin, tertib, dan semangat.
“Alhamdulillah, seluruh rangkaian kegiatan MPLS berjalan lancar. Kami sangat bangga karena siswa kelas 7 yang berjumlah 214 orang menunjukkan sikap positif, kerjasama yang baik, serta antusiasme dalam setiap sesi kegiatan,” ujar Ibu Siti.
Beliau juga mengapresiasi seluruh panitia, guru, dan kakak-kakak OSIS yang telah bekerja keras menyukseskan kegiatan MPLS ini. Tak lupa, ucapan terima kasih juga disampaikan kepada para orang tua/wali siswa yang telah mendukung penuh kegiatan MPLS dari rumah.
Penampilan Ekstrakurikuler dan Simbol Penyerahan Siswa
Kegiatan penutupan semakin semarak dengan digelarnya penampilan demo dari masing-masing cabang ekstrakurikuler yang ada di SMPN 270 Jakarta. Penampilan dimulai dari ekskul Pramuka yang memperlihatkan keterampilan baris-berbaris, dilanjutkan oleh ekskul Tari Tradisional yang menampilkan tarian khas Betawi, serta ekskul Musik yang membawakan lagu-lagu inspiratif secara live.
Tak kalah menarik adalah demo dari ekskul Paskibra dan bela diri, yang menunjukkan kedisiplinan dan ketangkasan mereka di hadapan siswa kelas 7 dan para tamu undangan. Kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan berbagai pilihan kegiatan pengembangan diri kepada siswa baru, serta mengajak mereka untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan sekolah.
Setelah penampilan ekskul, dilakukan prosesi penyerahan simbolis siswa dari orang tua kepada pihak sekolah. Seorang wali siswa maju ke depan menyerahkan seragam sekolah secara simbolik kepada Wakil Kepala Sekolah. Prosesi ini menandai bahwa siswa secara resmi menjadi bagian dari keluarga besar SMPN 270 Jakarta, dan menjadi tanggung jawab bersama untuk dididik serta dibimbing.
Santunan Anak Yatim dan Dhuafa: Sentuhan Sosial yang Menghangatkan
Penutupan MPLS tahun ini terasa istimewa dengan adanya kegiatan santunan anak yatim dan dhuafa yang digagas oleh panitia sekolah bersama OSIS dan dukungan para donatur. Santunan ini diberikan dalam bentuk paket sembako yang berisi beras, minyak goreng, mie instan, gula, dan kebutuhan pokok lainnya.
Sebanyak 30 siswa yang terdata sebagai anak yatim dan dhuafa menerima santunan secara langsung di atas panggung, disaksikan oleh seluruh peserta kegiatan. Selain itu, sebanyak 20 paket tambahan juga disalurkan kepada warga dhuafa di lingkungan sekitar sekolah, sebagai wujud kepedulian sosial SMPN 270 terhadap masyarakat sekitar.
Ibu Siti Maemanah menyampaikan bahwa kegiatan santunan ini menjadi bentuk penguatan karakter siswa dalam hal empati dan berbagi kepada sesama. Ia berharap agar kegiatan sosial semacam ini dapat terus dilaksanakan secara rutin dalam berbagai momentum di sekolah.
“Pendidikan bukan hanya tentang akademik, tapi juga tentang membentuk kepekaan sosial. Anak-anak kita harus belajar peduli terhadap sesama, terutama mereka yang kurang mampu. Semoga apa yang kita lakukan hari ini menjadi amal jariyah dan inspirasi bagi semua,” ungkap beliau.
Para penerima santunan pun tampak terharu dan bersyukur atas perhatian dari pihak sekolah. Salah satu wali siswa yang menerima sembako menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam. “Terima kasih banyak kepada sekolah atas bantuannya. Ini sangat berarti bagi kami. Semoga SMPN 270 terus maju dan menjadi sekolah yang berkah,” ucapnya penuh haru.
Kesan Siswa dan Harapan Ke Depan
Dari sisi siswa, kegiatan MPLS tahun ini memberikan kesan mendalam. Salah satu siswa dari kelas 7B, mengatakan bahwa ia merasa senang bisa mengikuti kegiatan yang tidak hanya seru tetapi juga bermanfaat. “Saya paling suka waktu pembinaan dari polisi. Saya jadi tahu kalau narkoba dan tawuran itu bahaya banget,” katanya.
Sementara itu, siswi lain dari kelas 7D, mengungkapkan rasa syukurnya bisa melihat demo ekskul dan ikut serta dalam penutupan yang meriah. “Saya jadi ingin ikut ekskul tari. Kakak-kakaknya keren banget,” ujarnya sambil tersenyum.
Acara penutupan MPLS diakhiri dengan doa bersama yang dipimpin oleh guru Pendidikan Agama Islam, sebagai penutup rangkaian kegiatan selama sepekan penuh. Doa dipanjatkan agar para siswa dapat memulai perjalanan pendidikan mereka dengan semangat, keberkahan, dan dijauhkan dari segala bentuk perilaku negatif.
Penutup
Dengan selesainya kegiatan MPLS dan pembinaan dari Bhabinkamtibmas, serta santunan kepada anak yatim dan dhuafa, maka secara resmi siswa kelas 7 telah melewati gerbang awal mereka sebagai pelajar di SMPN 270 Jakarta. Rangkaian kegiatan ini bukan hanya memberikan informasi dan hiburan, tetapi juga menjadi momen penguatan karakter, kedisiplinan, dan rasa sosial siswa.
Sinergi antara pihak sekolah, aparat kepolisian, orang tua, dan masyarakat sekitar menjadikan kegiatan ini sukses dan berdampak luas. SMPN 270 Jakarta kembali membuktikan komitmennya dalam mencetak generasi pelajar yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga tangguh secara moral dan empatik terhadap sesama.
Semoga semangat dan nilai-nilai yang ditanamkan selama MPLS terus tumbuh dalam diri siswa, sebagai bekal menghadapi masa depan yang gemilang. #SMPN270Berkarakter #MPLS2025 #AnakHebatAnakBerakhlak