- By Rusdi Galileo Kasatpel 270 Jakarta
- 31 Jul 2025
- 476
MONITORING EVALUASI BOP TRIWULAN I SMPN 270 JAKARTA
MONITORING EVALUASI BOP TRIWULAN (TW) I SMPN 270 JAKARTA

Monitoring Evaluasi BOP Triwulan I: Sinergi dan Pembinaan Intensif dari Suku Dinas Pendidikan Jakarta Utara Wilayah II di SMPN 270 Jakarta
Pada hari yang cerah di penghujung bulan Juli 2025, tepatnya di ruang pertemuan SMPN 270 Jakarta, sebuah kegiatan penting dan strategis berlangsung dengan nuansa serius namun tetap bersahabat. Kegiatan tersebut adalah Monitoring dan Evaluasi (Monev) pelaksanaan dana Bantuan Operasional Pendidikan (BOP) Triwulan I Tahun Anggaran 2025, yang dilaksanakan langsung oleh Suku Dinas Pendidikan Jakarta Utara Wilayah II. Hadir sebagai tim pelaksana monitoring adalah Ibu Wilda dan Bapak Awan, yang mewakili Subbagian Keuangan Sudin Pendidikan Jakut Wilayah II.
Turut menyambut dan mendampingi kegiatan ini, Kepala Sekolah SMPN 270 Jakarta, Bapak Ngizudin Syakdullah, M.Pd., didampingi oleh Kasatpel SMPN 270 Jakarta, Bapak Rusdiyanto. Hadir pula dalam kegiatan ini para penanggung jawab bidang administrasi dan keuangan sekolah yaitu Bendahara Keuangan Ibu Eni Herati Sitinjak, S.Pd., Operator BOS/BOP Bapak Bahaudin, Bendahara Barang Bapak Muhammad Yasin, serta staf pendukung keuangan dan dokumentasi Bapak Kevin Emha Malik.
Kegiatan monitoring ini bukan semata-mata menjalankan kewajiban administratif, namun lebih sebagai sarana untuk memperkuat sinergi, meningkatkan pemahaman teknis, serta memberikan ruang konsultasi dan pembinaan bagi sekolah dalam pengelolaan dana operasional pendidikan secara transparan, tertib administrasi, dan sesuai aturan yang berlaku.
Pembukaan: Kepala Sekolah Tegaskan Komitmen Profesionalisme dan Pembinaan
Kegiatan dimulai tepat pukul 09.00 WIB, diawali dengan sambutan dari Kepala Sekolah SMPN 270 Jakarta, Bapak Ngizudin Syakdullah, M.Pd. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan apresiasi kepada pihak Suku Dinas Pendidikan Jakarta Utara Wilayah II yang telah hadir langsung untuk melakukan pendampingan dan evaluasi.
Beliau menekankan bahwa kegiatan monev bukanlah sekadar kegiatan evaluasi, melainkan momentum penting untuk meningkatkan kualitas pengelolaan BOP yang semakin baik dari waktu ke waktu. Terlebih lagi, sebagian besar tim pengelola dana BOP di SMPN 270 Jakarta merupakan personel baru. Oleh karena itu, arahan dan bimbingan teknis sangat dibutuhkan agar ke depan tidak terjadi kesalahan administratif maupun pelanggaran aturan pengadaan dan pertanggungjawaban dana operasional.
"Kami menyadari bahwa dalam pengelolaan keuangan sekolah dibutuhkan ketelitian, kejujuran, dan kepatuhan terhadap regulasi. Untuk itu, kami mohon arahan dan evaluasi dari tim Sudin agar kami bisa terus berbenah," tutur Kepala Sekolah dengan tegas namun ramah.
Arahan dari Ibu Wilda: Penegasan Teknis dan Strategi Pengelolaan Dana BOP
Setelah sambutan Kepala Sekolah, sesi utama dimulai dengan arahan dari Ibu Wilda, selaku perwakilan dari Suku Dinas Pendidikan Jakarta Utara Wilayah II. Dalam arahannya, beliau menjelaskan secara detail berbagai aspek penting dalam pengelolaan dana BOP Triwulan I tahun anggaran berjalan, termasuk yang perlu diperbaiki dan diperhatikan ke depannya.
Salah satu poin penting yang ditekankan adalah mengenai pembelian barang modal. Ibu Wilda menyarankan bahwa mulai tahun 2026, pengadaan barang modal hendaknya dialokasikan dari dana BOS Reguler, bukan dari dana BOP. Hal ini mengacu pada kebijakan terbaru serta sebagai bentuk efisiensi dan ketepatan penggunaan sumber dana yang tersedia.
Selain itu, beliau juga menekankan pentingnya penentuan Harga Perkiraan Sendiri (HPS) yang harus bersumber dari referensi harga pasar yang valid dan harus lebih rendah dari harga yang tercantum dalam Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS). Hal ini penting agar pengadaan tidak bermasalah secara hukum maupun administratif di kemudian hari.
"Kami menemukan bahwa di beberapa sekolah masih ada ketidaksesuaian antara HPS dengan harga di RKAS. Padahal, HPS adalah acuan penting untuk pengadaan barang dan jasa. Jadi tolong benar-benar dirujuk dari sumber yang valid dan jangan dilebih-lebihkan," jelas Ibu Wilda.
Terkait pengiriman barang, Ibu Wilda juga menyampaikan bahwa berdasarkan ketentuan, pengiriman barang dari rekanan harus dilakukan dalam kurun waktu 2 hingga 3 hari setelah Surat Perintah Kerja (SPK) dan Surat Pesanan Pembelian (SPP) diterbitkan. Hal ini penting untuk menghindari keterlambatan distribusi dan mencegah stagnasi kegiatan belajar mengajar akibat ketiadaan sarana penunjang.
Beliau juga menekankan bahwa proses administrasi tanda tangan dokumen tidak boleh dilakukan sembarangan. Tanda tangan tidak boleh ada di lembar tersendiri tanpa redaksi atau naskah yang sah. Semua dokumen harus dilengkapi dengan narasi atau redaksi resmi, agar sah secara administratif dan dapat dipertanggungjawabkan.
Tak kalah penting, Ibu Wilda mengingatkan pentingnya pembukuan yang tertib, terutama terkait distribusi barang masuk dan keluar. Pencatatan harus dilakukan secara rinci dan tepat waktu, karena data inilah yang akan menjadi rujukan utama dalam audit atau evaluasi lanjutan.
Diskusi Interaktif: Tanya Jawab dan Konsultasi Teknis
Setelah pemaparan materi dan arahan dari Ibu Wilda, kegiatan dilanjutkan dengan sesi diskusi dan tanya jawab. Para peserta yang hadir, khususnya bendahara, operator dan bendahara barang, sangat antusias memanfaatkan momen ini untuk berkonsultasi langsung. Bapak Bahaudin sebagai operator BOS/BOP menanyakan tentang teknis unggah dokumen pertanggungjawaban di sistem daring. Ibu Eni Herati Sitinjak menyampaikan beberapa kendala teknis terkait verifikasi pengadaan dan validasi dokumen pembelian.
Bapak Muhammad Yasin juga menyampaikan pertanyaan terkait prosedur pembukuan barang yang baru masuk dan alur pelaporan distribusi barang ke unit-unit kerja guru. Semua pertanyaan dijawab dengan lugas dan sabar oleh Ibu Wilda, diselingi penjelasan teknis dari Bapak Awan yang juga turut memberikan klarifikasi.
Diskusi berjalan dengan hangat namun fokus, menandakan bahwa seluruh pihak benar-benar ingin memperbaiki tata kelola BOP di lingkungan sekolah. Dalam suasana yang santai tapi penuh tanggung jawab, diskusi berlangsung efektif dan memberikan pemahaman yang lebih mendalam kepada seluruh pihak terkait.
Suasana Serius tapi Santai: Profesionalisme Tanpa Kekakuan
Kegiatan monitoring ini berlangsung dalam suasana yang serius namun santai. Ruang pertemuan yang sederhana disulap menjadi ruang konsultasi terbuka. Tersedia kudapan ringan dan minuman hangat sebagai bentuk penyambutan. Wajah-wajah peserta mencerminkan semangat belajar dan keterbukaan terhadap evaluasi.
Tidak ada nuansa tegang, meskipun yang dibahas adalah pengelolaan keuangan yang sangat sensitif. Hal ini menunjukkan bahwa pendekatan Sudin Jakarta Utara Wilayah II sangat humanis dan bersifat pembinaan, bukan sekadar mencari kesalahan. Pendekatan seperti inilah yang membuat pihak sekolah merasa lebih nyaman dan terdorong untuk terus belajar serta memperbaiki tata kelola sekolah.
Penutup dan Harapan ke Depan
Menjelang pukul 12.00 WIB, kegiatan monitoring dan evaluasi pun ditutup. Dalam kesempatan penutupan, Kepala Sekolah kembali menyampaikan apresiasi atas kunjungan dan bimbingan dari Ibu Wilda dan Bapak Awan. Beliau berharap, kegiatan semacam ini dapat terus dilakukan secara berkala, bahkan jika memungkinkan dengan pelatihan intensif bagi para pengelola BOS dan BOP, terutama di sekolah yang memiliki banyak personel baru.
"Kami ingin menjadikan SMPN 270 Jakarta sebagai sekolah yang bukan hanya unggul dalam prestasi akademik dan karakter siswa, tetapi juga dalam manajemen dan akuntabilitas keuangan," tegas Kepala Sekolah.
Sebagai bentuk tindak lanjut, tim pengelola BOP SMPN 270 Jakarta juga akan melakukan evaluasi internal, menyusun jadwal pelatihan mandiri, dan menyempurnakan sistem pencatatan dan dokumentasi. Komitmen bersama ini merupakan bukti bahwa kolaborasi antara sekolah dan Suku Dinas Pendidikan adalah kunci utama dalam mewujudkan tata kelola yang transparan, akuntabel, dan profesional.
Akhir Kata
Kegiatan Monitoring Evaluasi BOP Triwulan I ini bukan hanya sekadar rutinitas tahunan, melainkan momen pembelajaran berharga bagi seluruh elemen pengelola sekolah. Dengan pendampingan yang intensif, arahan yang jelas, serta semangat kebersamaan, SMPN 270 Jakarta terus berbenah menjadi institusi pendidikan yang unggul dalam segala aspek.
Semoga ke depannya, pengelolaan dana pendidikan di Jakarta Utara, khususnya di SMPN 270 Jakarta, semakin profesional, transparan, dan berdampak langsung pada peningkatan mutu layanan pendidikan bagi peserta didik.
Dokumentasi: Tim Publikasi SMPN 270 Jakarta
Editor: Rusdiyanto & Tim Dokumentasi Sekolah