- By Rusdi Galileo Kasatpel 270 Jakarta
- 10 Sep 2025
- 223
Kunjungan Edukatif OSIS SMPN 270 Jakarta ke Museum Rekor Indonesia: Belajar dari Jejak Prestasi Bangsa
Kunjungan Edukatif OSIS SMPN 270 Jakarta ke Museum Rekor Indonesia: Belajar dari Jejak Prestasi Bangsa
Jakarta, 10 September 2025 –
Hari Rabu yang cerah menjadi momen bersejarah bagi Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) SMPN 270 Jakarta. Sebanyak 18 siswa yang terdiri dari perwakilan kelas VIII dan IX melakukan kunjungan edukatif ke Museum Rekor Indonesia (MURI), salah satu lembaga ternama yang mengabadikan karya, prestasi, dan pencapaian luar biasa masyarakat Indonesia maupun dunia.
Kunjungan ini dipimpin langsung oleh Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, Bapak Ihwan, S.Pd, serta didampingi oleh Kasatpel SMPN 270 Jakarta, Bapak Rusdiyanto. Sementara dari pihak MURI, kegiatan dipandu oleh dua pemandu ramah, yakni Kak Bryan dan Kak Rahmat, yang dengan penuh semangat menjelaskan berbagai informasi dari awal berdirinya MURI pada 27 Januari 1990 hingga ragam koleksi dan catatan prestasi yang tersimpan di museum yang berdiri megah di Jakarta tersebut.
Suasana Keberangkatan Penuh Semangat
Pagi hari, pukul 10.00 WIB, para peserta didik OSIS SMPN 270 Jakarta telah berkumpul di halaman sekolah. Dengan seragam rapi dan wajah penuh keceriaan, mereka siap mengikuti perjalanan edukatif yang telah lama dinantikan. Bapak Ihwan memberikan arahan singkat mengenai tata tertib selama kunjungan, menekankan pentingnya menjaga sikap, mencatat informasi penting, dan memanfaatkan kesempatan bertanya kepada pemandu MURI.
“Anak-anakku sekalian, hari ini kita tidak hanya jalan-jalan, tapi juga belajar dari jejak prestasi bangsa. Jadilah pendengar yang baik, pengamat yang kritis, dan pembelajar yang antusias,” ucap Bapak Ihwan dalam pengarahan sebelum keberangkatan.
Bus yang mengantarkan rombongan pun melaju dengan penuh keceriaan. Suasana di dalam bus dipenuhi obrolan siswa tentang rasa penasaran mereka terhadap MURI. Ada yang penasaran tentang rekor makanan, rekor olahraga, hingga rekor unik yang mungkin belum pernah mereka dengar sebelumnya.
Sambutan Hangat di Museum Rekor Indonesia
Setibanya di lokasi sekitar pukul 10.30 WIB, rombongan disambut ramah oleh tim MURI. Kak Bryan dan Kak Rahmat memperkenalkan diri sekaligus memberikan gambaran singkat tentang apa yang akan dilihat dan dipelajari. Dengan nada penuh semangat, Kak Bryan membuka penjelasan:
“Selamat datang di Museum Rekor Indonesia. Di sini, adik-adik akan melihat betapa luar biasanya kreativitas, semangat, dan keunikan bangsa kita. MURI berdiri sejak 27 Januari 1990, dan sejak saat itu ribuan rekor telah dicatat, baik dari individu, kelompok, maupun institusi. Mari kita jelajahi lantai demi lantai.”
Para siswa tampak terpukau. Wajah mereka bersinar penuh antusiasme, seolah siap menyerap setiap informasi yang akan disampaikan.
Menyusuri Lantai Dasar: Jejak Awal Berdirinya MURI
Perjalanan dimulai dari lantai dasar, di mana berbagai arsip dan foto pendirian MURI dipamerkan. Para siswa diperlihatkan dokumentasi awal berdirinya museum hingga peran tokoh-tokoh penting yang menjadi bagian dari sejarah lembaga ini.
Kak Rahmat menjelaskan, “MURI berdiri atas gagasan untuk mengabadikan capaian masyarakat Indonesia, baik yang bersifat unik, besar, maupun pertama kali dilakukan. Sejak saat itu, MURI menjadi saksi betapa kreatif dan inspiratifnya bangsa kita.”
Beberapa siswa tampak sibuk mencatat, sementara yang lain memotret panel informasi untuk bahan laporan mereka nanti.
Lantai 1 hingga 3A: Ragam Rekor yang Memukau
Perjalanan dilanjutkan ke lantai berikutnya. Di setiap sudut, terdapat koleksi menakjubkan:
-
Rekor makanan terbesar seperti tumpeng raksasa, lemper terpanjang, hingga sate terbanyak.
-
Rekor olahraga seperti maraton unik, pencapaian atlet, dan kegiatan massal.
-
Rekor seni budaya berupa tarian kolosal, batik terpanjang, hingga pertunjukan musik terbanyak.
-
Rekor sains dan teknologi, yang memperlihatkan inovasi anak bangsa dari robotik hingga penemuan kreatif.
Para siswa berjalan dengan penuh decak kagum. Mereka sesekali berhenti untuk bertanya. Salah satu siswa bernama Amore dengan mata berbinar mengungkapkan rasa takjubnya.
“Banyak sekali informasi yang belum pernah saya ketahui sebelumnya. Saya jadi bangga bahwa bangsa kita memiliki begitu banyak prestasi yang luar biasa,” ujarnya.
Sementara itu, suasana semakin hidup ketika Kak Bryan memandu rombongan ke lantai 3A. Ia menunjukkan beberapa koleksi terbaru MURI yang memikat perhatian siswa. Rasa penasaran mereka semakin besar.
Antusiasme yang Tak Terbendung
Kunjungan yang direncanakan selama dua jam terasa begitu singkat. Para siswa begitu terhanyut dengan penjelasan demi penjelasan yang disampaikan. Beberapa bahkan dengan penuh semangat mengajukan pertanyaan, seperti tentang prosedur pencatatan rekor, siapa saja yang bisa mendaftar, dan bagaimana verifikasi dilakukan.
Salah seorang siswa dengan nada polos berujar kepada pendamping, “Pak… sepertinya waktu dua jam kurang, tambah lagi dong waktunya!!!” Kalimat itu sontak mengundang tawa dan senyum semua orang yang hadir. Ungkapan tersebut mencerminkan betapa kunjungan kali ini benar-benar memberikan pengalaman berkesan yang sulit dilupakan.
Peran Pendamping dalam Kegiatan Edukatif
Selama kegiatan, Bapak Ihwan, S.Pd, dan Bapak Rusdiyanto senantiasa mendampingi siswa dengan penuh perhatian. Keduanya memastikan semua peserta tertib, memperhatikan penjelasan, dan berpartisipasi aktif.
Menurut Bapak Rusdiyanto, kunjungan seperti ini penting untuk membuka wawasan siswa.
“Anak-anak perlu melihat bahwa prestasi itu tidak hanya soal akademik, tapi juga tentang kreativitas, keberanian mencoba hal baru, dan konsistensi dalam berkarya. Museum ini memberi inspirasi bahwa setiap orang bisa mencatat sejarahnya masing-masing,” jelasnya.
Sementara itu, Bapak Ihwan menambahkan,
“Kegiatan OSIS bukan hanya organisasi di sekolah, tapi juga wadah pembelajaran kepemimpinan. Dengan kunjungan ke MURI, saya berharap anak-anak OSIS SMPN 270 Jakarta semakin termotivasi untuk membuat kegiatan yang unik, kreatif, dan bermanfaat, mungkin suatu hari juga bisa tercatat di MURI.”
Dokumentasi dan Refleksi Peserta
Kegiatan ditutup dengan sesi foto bersama di depan logo besar MURI yang menjadi ikon museum tersebut. Para siswa dengan penuh keceriaan mengangkat tangan, memberi salam OSIS, dan menyimpan momen indah itu dalam kenangan.
Di perjalanan pulang, suasana bus dipenuhi diskusi kecil. Mereka saling berbagi cerita tentang rekor yang paling berkesan. Ada yang terpesona dengan seni budaya, ada yang kagum pada rekor olahraga, dan ada pula yang tertarik dengan inovasi teknologi.
Salah satu siswa berkata dengan penuh semangat,
“Pokoknya, setelah ke sini saya jadi termotivasi. Suatu saat, saya ingin membuat karya yang bisa masuk MURI juga.”
Kesimpulan: Belajar dari Rekor, Menginspirasi Masa Depan
Kunjungan OSIS SMPN 270 Jakarta ke Museum Rekor Indonesia pada 10 September 2025 bukan sekadar perjalanan wisata edukasi. Lebih dari itu, kegiatan ini menjadi ajang pembelajaran berharga tentang arti prestasi, kebanggaan bangsa, dan motivasi untuk berkarya.
Dengan jumlah peserta 18 siswa yang didampingi dua guru pembina, pengalaman ini menorehkan kenangan manis sekaligus memberi inspirasi bagi generasi muda. Antusiasme para siswa, decak kagum mereka terhadap koleksi MURI, serta keinginan untuk menambah waktu kunjungan membuktikan betapa besar manfaat kegiatan ini.
MURI, dengan segala catatan rekornya, berhasil membuka wawasan anak-anak tentang luasnya peluang berkreasi dan berinovasi. Sementara OSIS SMPN 270 Jakarta menunjukkan bahwa organisasi siswa bisa menjadi motor penggerak kegiatan positif, edukatif, dan inspiratif.
Sebagaimana pesan yang disampaikan para pendamping, kunjungan ini diharapkan menjadi langkah awal untuk menumbuhkan semangat berprestasi dan keberanian mencatat sejarah baru dalam perjalanan hidup setiap siswa.