- By Rusdi Galileo Kasatpel 270 Jakarta
- 14 Nov 2025
- 363
SMPN 270 Jakarta Gelar Kampanye Sekolah Aman dan Nyaman: Teman adalah Keluarga yang Kita Pilih, Yuk Saling Peduli dan Saling Jaga
SMPN 270 Jakarta Gelar Kampanye Sekolah Aman dan Nyaman: Teman adalah Keluarga yang Kita Pilih, Yuk Saling Peduli dan Saling Jaga
SMPN 270 Jakarta kembali menunjukkan kualitasnya sebagai sekolah yang tidak hanya mengedepankan prestasi akademik, tetapi juga senantiasa peduli terhadap pembentukan karakter dan kesejahteraan emosional para peserta didiknya. Pada pekan ini, sekolah menyelenggarakan sebuah kampanye besar bertema “Sekolah yang Nyaman adalah Tempat Kita Merasa Aman untuk Berbagi Cerita, Teman Itu Keluarga yang Kita Pilih Sendiri, Yuk Saling Peduli dan Saling Jaga—Jadikan Nyata Sekolah Aman Kita.”
Kampanye ini sekaligus mendukung gerakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk mewujudkan lingkungan sekolah aman dan tertib melalui gerakan #Jagasekolahjagajakarta. Dengan melibatkan seluruh warga sekolah mulai dari peserta didik, guru, tenaga kependidikan, hingga jajaran pimpinan sekolah, SMPN 270 Jakarta menegaskan bahwa keamanan dan kenyamanan adalah fondasi dasar bagi tumbuhnya proses pembelajaran yang berkualitas.

Pembukaan Kegiatan: Kehangatan, Antusiasme, dan Semangat Kebersamaan
Sejak pagi hari, suasana SMPN 270 Jakarta tampak ramai dan penuh warna. Lapangan sekolah yang biasanya digunakan untuk apel atau kegiatan olahraga, pada hari itu dipenuhi dekorasi kampanye berupa poster besar, spanduk bertuliskan pesan positif, dan ornamen warna cerah yang memberi suasana meriah. Para siswa terlihat mengenakan pita kecil kampanye yang menunjukkan dukungan mereka terhadap gerakan sekolah aman.
Kegiatan dibuka secara resmi oleh Kepala SMPN 270 Jakarta, Bapak Ngizudin Syakdullah, M.Pd, yang menyampaikan sambutan penuh makna. Dalam pidatonya, beliau menegaskan pentingnya menciptakan ruang belajar yang aman secara fisik maupun emosional:
“Anak-anak adalah prioritas utama kami. Sekolah yang aman bukan hanya tentang menjaga fasilitas atau mengatur lingkungan, tetapi juga tentang membangun interaksi sosial yang sehat. Sekolah aman adalah tempat di mana kalian semua merasa aman untuk bercerita, bertanya, berpendapat, dan tumbuh. Di sinilah keluarga kedua kalian berada. Teman-teman adalah saudara yang kalian pilih sendiri. Mari saling jaga dan saling peduli.”
Para siswa menyambut sambutan tersebut dengan tepuk tangan panjang. Kesan yang terasa adalah kehangatan, rasa dihargai, dan semangat untuk bersama-sama mewujudkan suasana sekolah yang lebih baik.
Tampak hadir dalam kegiatan ini:
-
Kasatpel SMPN 270 Jakarta, Bapak Rusdiyanto
-
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, Bapak Ihwan, M.Pd
-
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum, Ibu Siti Maemanah, S.Pd
-
Wakil Kepala Sekolah Bidang Sarpras, Bapak Achmad Syaripudin, M.Si
-
Serta seluruh guru, staf administrasi, dan tenaga kependidikan lainnya.
Kehadiran jajaran pimpinan sekolah secara lengkap menunjukkan dukungan penuh terhadap kampanye ini.

Makna Kampanye: “Sekolah Nyaman Dimulai dari Rasa Aman dan Kepedulian”
Kampanye yang digagas SMPN 270 Jakarta bukan sekadar slogan atau ritual tahunan. Pesannya sangat dalam dan menyentuh aspek keseharian siswa. Di tengah dinamika usia remaja yang penuh tantangan, sekolah perlu menjadi ruang aman bagi mereka untuk bertumbuh secara sehat.
Konsep “Teman adalah Keluarga yang Kita Pilih” menjadi salah satu inti kampanye kali ini. Pihak sekolah mengajak para siswa untuk memahami bahwa hubungan pertemanan harus dibangun atas dasar kepercayaan, empati, dan saling mendukung. Pesan ini relevan mengingat perundungan, konflik pertemanan, dan tekanan sosial sering kali dialami oleh peserta didik tanpa mereka sadari atau tanpa kesiapan emosional yang memadai.
Dalam sesi refleksi yang dipandu oleh guru Bimbingan Konseling, beberapa siswa diminta mengungkapkan pandangan mereka tentang apa arti sekolah nyaman bagi mereka. Seorang siswi kelas 9 mengemukakan:
“Bagi saya, sekolah nyaman itu saat saya bisa datang setiap hari tanpa rasa takut. Tanpa takut diejek, tanpa takut merasa sendirian. Teman-teman di sini seperti keluarga, dan kegiatan ini membuat kami lebih paham bahwa saling menjaga itu penting.”
Pengalaman-pengalaman seperti ini membuka jalan bagi dialog lebih luas antara siswa dan guru mengenai cara menciptakan ruang aman di sekolah.

Rangkaian Kegiatan Kampanye: Belajar, Berbagi, dan Bergerak Bersama
Untuk memastikan pesan kampanye sampai kepada seluruh peserta didik, SMPN 270 Jakarta merancang serangkaian acara yang menarik dan partisipatif. Semua kegiatan dirancang untuk memberikan wawasan, pengalaman emosional, serta aksi nyata.
1. Deklarasi Bersama Sekolah Aman
Acara ini menjadi puncak awal kegiatan. Semua siswa, guru, dan tenaga kependidikan berdiri bersama di lapangan untuk membacakan Deklarasi Sekolah Aman SMPN 270 Jakarta. Deklarasi ini mencakup komitmen:
-
Tidak melakukan perundungan.
-
Tidak melakukan kekerasan dalam bentuk apa pun.
-
Tidak mendiamkan atau menutupi kasus perundungan.
-
Siap menjadi pelindung bagi teman yang membutuhkan bantuan.
-
Akan menjaga kebersihan, ketertiban, dan kedamaian lingkungan sekolah.
-
Mengutamakan komunikasi yang baik dan sikap saling menghargai.
Penandatanganan deklarasi dilakukan oleh Kepala Sekolah, Kasatpel, para Wakil Kepala Sekolah, perwakilan guru, dan siswa OSIS sebagai bentuk simbol komitmen bersama.
2. Workshop Anti-Perundungan
Workshop ini diisi oleh konselor dari Sudin Pendidikan Kecamatan Kelapa Gading. Melalui pendekatan interaktif, siswa diajarkan:
-
Bentuk-bentuk perundungan (fisik, verbal, sosial, dan digital).
-
Cara mengenali tanda-tanda korban dan pelaku perundungan.
-
Langkah melapor yang aman dan benar.
-
Cara menjadi “upstander” bukan “bystander”.
Simulasi roleplay menunjukkan bagaimana seorang siswa dapat membantu temannya yang menjadi korban perundungan. Aktivitas ini membuat siswa lebih empati dan sadar bahwa tindakan kecil seperti mendengarkan atau melaporkan dapat menyelamatkan teman.

3. Gerakan “Sapa Pagi”
Salah satu kegiatan paling sederhana namun paling berdampak dalam kampanye ini adalah gerakan menyapa lima orang setiap pagi. Tujuannya adalah mengurangi rasa canggung sesama siswa, membangun komunikasi yang lebih akrab, dan menciptakan suasana sekolah yang ramah.
Guru terlihat ikut terlibat aktif. Mereka menyapa siswa ketika memasuki halaman sekolah dengan senyum lebar, menciptakan suasana hangat sejak langkah pertama siswa tiba di gerbang sekolah.



4. Pojok Curhat dan Konseling Teman Sebaya
Sebagai inovasi baru, SMPN 270 menghadirkan Pojok Curhat—ruang kecil nyaman yang memungkinkan siswa bercerita tanpa rasa takut dihakimi. Selain itu, sekolah juga memperkenalkan Program Konseling Teman Sebaya, di mana beberapa siswa terpilih dilatih untuk menjadi pendengar bagi teman-temannya.
Pojok Curhat ini mendapat sambutan positif. Banyak siswa merasa lebih terbantu karena memiliki ruang aman untuk mengekspresikan diri.
5. Aksi Bersih dan Menjaga Lingkungan
Kampanye sekolah aman tidak lepas dari aspek lingkungan. Dengan mengusung slogan “Sekolah Lebih Menyenangkan Ketika Semua Orang Menjaga Lingkungan”, seluruh kelas melaksanakan kegiatan bersih-bersih area sekolah. Mereka diajak memahami bahwa keamanan tidak hanya soal konflik sesama manusia, tetapi juga tempat belajar yang bebas dari sampah, risiko cedera, atau hal-hal yang merusak kenyamanan.
Dampak Kampanye: Membangun Budaya Peduli, Aman, dan Nyaman
Setelah mengikuti rangkaian kegiatan selama satu hari penuh, terlihat bahwa kampanye ini memberikan dampak signifikan. Para siswa menjadi lebih terbuka, lebih komunikatif, dan lebih perhatian terhadap temannya.
Kepala Sekolah, Bapak Ngizudin Syakdullah, M.Pd, menegaskan bahwa kampanye ini tidak berhenti pada acara seremonial saja. Beliau menuturkan:
“Ini bukan acara sekali selesai. Ini adalah gerakan budaya. Kita ingin SMPN 270 Jakarta menjadi sekolah yang aman secara berkelanjutan. Setiap bulan akan ada kegiatan lanjutan, pelatihan, pendampingan, dan evaluasi agar siswa benar-benar merasakan perubahan.”
Kasatpel SMPN 270 Jakarta, Bapak Rusdiyanto, menambahkan bahwa sekolah adalah zona penting bagi perkembangan anak, sehingga kampanye semacam ini harus terus didukung. Beliau memuji semangat kolaboratif seluruh jajaran sekolah yang ikut terlibat.
Para Wakil Kepala Sekolah juga menyampaikan komitmen masing-masing:
-
Bidang Kesiswaan – Bapak Ihwan, M.Pd: fokus menjaga kedisiplinan positif & pembinaan karakter.
-
Bidang Kurikulum – Ibu Siti Maemanah, S.Pd: memastikan pembelajaran berjalan kondusif, bebas tekanan, dan inklusif.
-
Bidang Sarpras – Bapak Achmad Syaripudin, M.Si: memastikan fasilitas sekolah aman, tertib, dan layak digunakan.
Penutup: SMPN 270 Jakarta Menjadi Teladan Budaya Sekolah Aman
Dengan terlaksananya kampanye besar ini, SMPN 270 Jakarta kembali menunjukkan dirinya sebagai sekolah yang mampu menjadi teladan dalam menjaga lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan penuh kasih. Kehadiran seluruh pemangku kepentingan mulai dari Kepala Sekolah, Kasatpel, Wakasek, guru, hingga peserta didik memperlihatkan bahwa sekolah aman hanya dapat diwujudkan dengan kerja sama seluruh warga sekolah.
Kampanye “Sekolah Aman adalah Hak Kita, Peduli adalah Tugas Kita” bukan sekadar rangkaian kegiatan, melainkan langkah besar menuju terciptanya budaya positif di SMPN 270 Jakarta. Melalui semangat #Jagasekolahjagajakarta, sekolah berharap setiap siswa merasa bangga, aman, dan bahagia saat berada di lingkungan sekolah.









