- By Rusdi Galileo Kasatpel 270 Jakarta
- 29 Aug 2025
- 821
Rapat Koordinasi Kasatpel bersama Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Ibu Nahdiana.
Rapat Koordinasi Kasatpel bersama Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Ibu Nahdiana – Menguatkan Komitmen Layanan Pendidikan dengan Hati
Pada hari Jumat, 29 Agustus 2025, jajaran Kepala Satuan Pelaksana (Kasatpel) Pendidikan di seluruh wilayah DKI Jakarta menggelar rapat koordinasi penting yang dipimpin langsung oleh Kepala Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, Ibu Nahdiana, melalui platform Zoom Meeting.
Pertemuan yang berlangsung secara daring tersebut diikuti oleh seluruh kepala suku dinas pendidikan di lima wilayah kota administrasi, para kepala sekolah, hingga pejabat struktural di lingkungan Dinas Pendidikan. Meski berlangsung di ujung bulan kemerdekaan, semangat yang mengalir dalam rapat ini begitu kuat, penuh motivasi, serta menegaskan kembali tekad bersama untuk terus menghadirkan layanan pendidikan terbaik bagi anak-anak Jakarta.
Rapat koordinasi ini bukan sekadar agenda rutin, melainkan momentum penting untuk menyatukan langkah, menyamakan visi, serta memperkuat harmoni antara seluruh unsur pendidikan di ibu kota. Dalam arahannya, Ibu Nahdiana menegaskan bahwa pendidikan adalah pelayanan publik yang paling mendasar, karena menyangkut masa depan generasi penerus bangsa.
1. Komunikasi yang Baik dengan Orang Tua
Dalam pembukaannya, Ibu Nahdiana menyampaikan ucapan terima kasih atas kerja keras para Kasatpel yang telah berkontribusi nyata dalam memastikan layanan pendidikan di wilayah masing-masing berjalan baik. Ia menekankan bahwa kunci utama keberhasilan pelayanan publik terletak pada komunikasi yang baik, terutama dengan orang tua peserta didik.
Menurut beliau, sekolah bukanlah menara gading yang berdiri sendiri, melainkan bagian dari ekosistem masyarakat yang harus terbuka dan bersinergi. Orang tua harus selalu diajak berkomunikasi, dilibatkan dalam proses pendidikan, dan diyakinkan bahwa anak-anak mereka mendapatkan layanan yang aman, nyaman, dan berkualitas.
“Sepulang sekolah, jangan pernah lupa untuk terus menjaga komunikasi dengan orang tua. Dengan komunikasi yang baik, kepercayaan orang tua kepada sekolah dan dinas akan semakin kuat,” tegasnya.
2. Menjadi Tembok yang Baik bagi Pendidikan
Lebih lanjut, Ibu Nahdiana menyinggung tentang pentingnya sikap arif dan bijaksana dalam menghadapi berbagai dinamika di lapangan. Ia mengingatkan agar seluruh Kasatpel menghindari bersilang pendapat yang dapat melemahkan sinergi.
“Jadilah tembok yang baik bagi pendidikan, bukan batu sandungan. Semua harus bekerja dengan hati, karena setiap keputusan dan tindakan kita berdampak langsung pada anak-anak,” ujarnya.
Pesan ini disambut serius oleh para peserta rapat. Para Kasatpel memahami bahwa harmoni dan kekompakan adalah fondasi utama dalam membangun ekosistem pendidikan yang sehat.
3. Kewenangan Kepala Suku Dinas
Dalam rapat ini, Ibu Nahdiana juga memberikan ruang kewenangan lebih kepada para Kepala Suku Dinas Pendidikan untuk mengambil keputusan cepat di lapangan. Ia menyinggung situasi khusus ketika terdapat lebih dari 40 sekolah yang harus memulangkan siswa sebelum jam pulang normal karena alasan keamanan atau kondisi tertentu.
“Keputusan seperti itu tidak perlu menunggu terlalu lama. Kepala sudin boleh mengambil langkah cepat demi keselamatan dan kenyamanan anak-anak,” jelasnya.
Instruksi ini menjadi penegasan bahwa dinas memberikan trust penuh kepada jajaran di bawahnya untuk bertindak bijak dan tepat sesuai kebutuhan lapangan.
4. Kreativitas dalam Tata Kelola dan Pengawasan Ketat Aksi Demo
Seiring dengan kondisi sosial politik Jakarta yang dinamis, Ibu Nahdiana juga menyoroti pentingnya peran Kasatpel dalam menghadapi potensi aksi demonstrasi. Merujuk pada Instruksi Kadis (Insekda No. 2), ia meminta agar seluruh jajaran pendidikan tidak lepas tangan, melainkan turut serta dalam mengawasi, mengantisipasi, dan memastikan siswa tetap aman.
“Tidak ada istilah tidak dilibatkan oleh kepala sekolah. Kita semua berkewajiban untuk berkreasi dalam tata kelola dan memastikan pengawasan ketat,” tegasnya.
Pesan ini sekaligus menjadi pengingat bahwa dunia pendidikan harus tetap tanggap terhadap kondisi eksternal yang dapat memengaruhi anak-anak didik.
5. Harmoni dengan Kepala Sekolah
Dalam struktur organisasi pendidikan, peran Kasatpel tidak dapat dipisahkan dari kepala sekolah. Oleh karena itu, Ibu Nahdiana menegaskan kembali pentingnya menjaga harmoni, kolaborasi, serta saling menghargai.
“Setiap jabatan harus dipertanggungjawabkan. Tidak boleh ada yang merasa lebih tinggi atau lebih penting. Biarkan dinas yang menilai kinerja kita. Tugas kita hanya satu: melayani dengan hati, bahu-membahu bersama kepala sekolah, serta peka terhadap kondisi anak-anak kita,” jelasnya.
Hadirin mengangguk setuju, menyadari bahwa ego sektoral hanya akan melemahkan kualitas pelayanan pendidikan.
6. Pahami Pola Koordinasi Internal dan Eksternal
Pesan penting lainnya adalah soal koordinasi internal dan eksternal. Ibu Nahdiana mengingatkan agar Kasatpel mempererat jejaring dengan berbagai pihak di wilayah, memahami alur administrasi, serta mampu membangun kerja sama lintas sektor.
“Tidak ada yang bisa berjalan sendiri. Semua harus saling melengkapi. Baik dengan lurah, camat, kepolisian, bahkan tokoh masyarakat. Pendidikan tidak bisa berdiri sendiri,” katanya.
Pesan ini meneguhkan bahwa keberhasilan layanan pendidikan di Jakarta hanya bisa dicapai jika ada sinergi lintas sektor yang kuat.
7. Mendesain Pola Pembelajaran Kreatif
Dalam menghadapi tantangan zaman yang semakin kompleks, Ibu Nahdiana mendorong Kasatpel untuk turut mendisain pola pembelajaran kreatif, terutama dalam program hari Senin bersama kepala sekolah.
Pola ini bukan hanya tentang materi akademik, melainkan juga menyangkut pembentukan karakter, kedisiplinan, dan pembiasaan positif. Dengan kreativitas, anak-anak akan lebih bersemangat mengikuti kegiatan belajar mengajar.
8. Posko Jaga Jakarta di Balai Kota
Selain soal teknis pendidikan, Ibu Nahdiana juga mengingatkan pentingnya keterlibatan dalam posko Jaga Jakarta di Blok G Balai Kota. Posko ini tidak hanya berfungsi untuk layanan pendidikan, melainkan juga pelayanan kemanusiaan, termasuk aspek kesehatan.
“Jaga Jakarta adalah tanggung jawab kita bersama. Pendidikan harus hadir di sana, karena kita bagian dari pelayanan publik yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat,” ujarnya.
9. Kesiapan Alat Komunikasi
Instruksi lain yang tak kalah penting adalah memastikan seluruh alat komunikasi selalu berfungsi dengan baik. Dalam kondisi darurat atau situasi mendesak, komunikasi yang cepat dan tepat akan menjadi kunci keberhasilan.
“Pastikan tidak ada hambatan dalam komunikasi. Tetap stay di Jakarta sebagai pelayan publik, jangan sampai ada yang sulit dihubungi ketika dibutuhkan,” tegasnya.
10. Mengenalkan Anak dengan Media yang Baik
Di tengah derasnya arus informasi, Ibu Nahdiana mengingatkan peran penting sekolah dan Kasatpel dalam mengenalkan anak-anak dengan media yang baik. Media bukan hanya soal teknologi digital, melainkan juga metode penyampaian nilai dan informasi yang sehat.
“Ajarkan mereka cara berinteraksi dengan media yang benar. Berikan metode yang baik, agar mereka tidak terjebak pada konten yang merugikan,” pesannya.
11. KJP Tidak Dicabut bagi Peserta Didik yang Ikut Unjuk Rasa
Menanggapi isu terkait peserta didik yang ikut dalam aksi unjuk rasa, Ibu Nahdiana memberikan klarifikasi tegas bahwa tidak ada pencabutan KJP (Kartu Jakarta Pintar) hanya karena siswa mengikuti aksi tersebut.
“KJP adalah hak anak, bukan alat untuk menghukum. Namun, tentu kita harus tetap memberikan arahan agar mereka tidak mudah terprovokasi,” jelasnya.
12. Berikan yang Terbaik untuk Anak-Anak Kita
Di penghujung arahannya, Ibu Nahdiana kembali menekankan bahwa seluruh upaya, kerja keras, dan dedikasi para Kasatpel pada akhirnya bermuara pada satu hal: kebaikan anak-anak Jakarta.
“Berikan yang terbaik untuk anak-anak kita. Mereka adalah masa depan, dan kita adalah orang-orang yang dipercaya untuk menjaga serta membimbing mereka. Jangan pernah lelah, jangan pernah berhenti bekerja dengan hati,” pungkasnya.
Respon Peserta Rapat
Suasana rapat Zoom dipenuhi antusiasme. Para Kasatpel menyampaikan apresiasi atas arahan yang sangat komprehensif, jelas, dan menyentuh hati. Beberapa menyampaikan testimoni bahwa pesan Ibu Nahdiana menjadi pengingat kuat tentang esensi jabatan mereka: bukan sekadar posisi administratif, melainkan amanah untuk mengabdi.
Penutup
Rapat koordinasi Kasatpel bersama Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta pada 29 Agustus 2025 ini menjadi bukti nyata bahwa layanan pendidikan di ibu kota tidak pernah berhenti berbenah. Dengan komunikasi yang baik, sinergi lintas sektor, serta hati yang tulus dalam melayani, pendidikan di Jakarta diyakini akan semakin maju, tangguh, dan humanis.
Ibu Nahdiana menutup rapat dengan doa dan harapan agar semua peserta tetap sehat, semangat, dan komitmen dalam menjalankan tugas. Seluruh peserta rapat keluar dari ruang Zoom dengan wajah penuh motivasi, siap melanjutkan kerja-kerja besar dalam mewujudkan pendidikan Jakarta yang unggul dan membanggakan.