MOTO TATA USAHA SMPN 270 JAKARTA : BEKERJA DENGAN IKHLAS MELAYANI SEPENUH HATI

MOTO TATA USAHA SMPN 270 JAKARTA: BEKERJA DENGAN IKHLAS MELAYANI SEPENUH HATI

Jakarta – Jumat, 11 Juli 2025 Tata Usaha (TU) merupakan salah satu unsur penting dalam penyelenggaraan kegiatan pendidikan di sekolah. Di balik lancarnya administrasi pendidikan, keuangan, surat-menyurat, dan berbagai layanan lainnya, terdapat peran vital para tenaga kependidikan yang bekerja di unit Tata Usaha. Di SMP Negeri 270 Jakarta, unit Tata Usaha memiliki sebuah moto kerja yang tidak hanya menjadi semboyan, namun telah menjadi nafas dalam setiap langkah pelayanan mereka: "Bekerja dengan Ikhlas Melayani Sepenuh Hati."

Moto ini bukanlah sekadar kata-kata, tetapi merupakan cerminan dari sikap profesionalisme dan dedikasi yang tinggi dari seluruh staf TU SMPN 270 Jakarta dalam melayani kebutuhan warga sekolah — baik guru, peserta didik, maupun masyarakat umum. Dalam keseharian, semangat ikhlas dan penuh pelayanan dapat dirasakan oleh siapapun yang berinteraksi langsung dengan mereka.

Filosofi di Balik Moto

Menurut Kasatpel SMPN 270 Jakarta, bpk. Rusdiyanto., moto "Bekerja dengan Ikhlas Melayani Sepenuh Hati" lahir dari kesadaran kolektif bahwa pekerjaan yang dilakukan oleh staf TU bukan hanya rutinitas administratif, tetapi merupakan bentuk pengabdian kepada dunia pendidikan dan bangsa.

“Kami sadar bahwa meskipun kami bukan guru yang berdiri di depan kelas, peran kami tidak kalah penting dalam mendukung proses belajar mengajar. Maka kami memilih untuk bekerja dengan keikhlasan, tanpa pamrih, dan memberikan pelayanan terbaik dengan hati,” ujar bpk Rusdiyanto Kasatpel SMPN 270, Jumat (11/7).

Makna "ikhlas" dalam moto tersebut mengandung nilai spiritual yang dalam — bekerja tanpa berharap pujian atau imbalan, melainkan sebagai bentuk ibadah dan tanggung jawab. Sedangkan frasa "melayani sepenuh hati"  menggambarkan sikap totalitas dan humanisme, di mana setiap pemohon layanan diperlakukan dengan empati, sopan santun, dan profesionalisme.

Realisasi Dalam Kehidupan Sehari-Hari

Moto tersebut tidak hanya terpampang di dinding Ruang Tata Usaha, tetapi juga diwujudkan dalam berbagai bentuk pelayanan. Staf TU selalu berusaha memberikan layanan yang cepat, tepat, dan ramah. Baik itu dalam urusan pengambilan rapor, pengajuan surat keterangan, pelayanan mutasi siswa, pengelolaan data Dapodik, hingga penyediaan sarana dan prasarana sekolah, semua dilakukan dengan penuh tanggung jawab dan ketulusan.

Pak Hanaan, salah satu staf TU yang menangani administrasi kepegawaian, menyampaikan bahwa moto tersebut mendorongnya untuk tidak mudah mengeluh ketika menghadapi banyak pekerjaan atau permintaan mendadak dari guru atau kepala sekolah.

“Kami berusaha menjaga agar tidak hanya sekadar melayani, tapi juga membuat orang merasa nyaman dan terbantu. Karena bagi kami, keberhasilan pekerjaan bukan hanya selesai di atas kertas, tapi juga membawa kebahagiaan bagi yang kami layani,” tutur Pak Hanaan.

Apresiasi dari Warga Sekolah

Keberadaan staf TU yang bekerja dengan semangat ikhlas dan pelayanan total mendapat apresiasi luas dari warga sekolah. Banyak guru merasa sangat terbantu dengan kinerja TU yang tanggap dan sigap dalam menangani berbagai kebutuhan administrasi.

Wakil Kepala Sekolah bidang Kurikulum, Ibu Siti Maemanah, S.Pd, menyatakan bahwa komunikasi yang baik antara guru dan TU menjadi kunci kelancaran banyak program sekolah.

“Kami tidak mungkin bisa menjalankan program sekolah tanpa dukungan TU. Mereka selalu siap membantu, bahkan di luar jam kerja pun mereka masih bersedia melayani jika ada hal-hal mendesak,” ujar beliau.

Demikian juga para orang tua siswa yang datang ke sekolah untuk mengurus administrasi anak mereka. Mereka merasa nyaman dan terbantu karena disambut dengan ramah, dilayani dengan cepat, serta dijelaskan dengan sabar.

Menjadi Budaya Organisasi

Moto kerja "Bekerja dengan Ikhlas Melayani Sepenuh Hati" secara perlahan telah menjadi budaya organisasi di lingkungan SMPN 270 Jakarta. Tidak hanya menjadi semangat kerja staf TU, moto ini juga menginspirasi seluruh warga sekolah untuk menumbuhkan budaya kerja yang positif, saling membantu, dan mengedepankan kepuasan layanan.

Kepala SMPN 270 Jakarta, Bapak Ngizudin Syakdullah, M.Pd yang saat ini sedang mengikuti pelatihan kepemimpinan, menyampaikan melalui pesan tertulis bahwa beliau sangat bangga dengan dedikasi staf TU.

“Mereka adalah pahlawan di balik layar. Keikhlasan mereka dalam bekerja dan semangat pelayanan sepenuh hati menjadi contoh bagi seluruh civitas akademika. Ini sesuai dengan nilai-nilai karakter pendidikan nasional,” tulis beliau.

Beliau juga berharap moto ini terus diwariskan kepada generasi staf TU selanjutnya, sehingga semangat pelayanan ini menjadi identitas khas SMPN 270 Jakarta yang tidak lekang oleh waktu.

Tantangan dan Komitmen

Tentu dalam menjalankan tugas pelayanan, ada banyak tantangan yang dihadapi, mulai dari keterbatasan sarana, perubahan sistem digitalisasi pendidikan, hingga beban kerja yang meningkat pada masa-masa tertentu seperti PPDB, ujian nasional, atau awal tahun ajaran. Namun semua itu tidak menyurutkan semangat para staf TU untuk terus memberikan yang terbaik.

Bpk. Bahaudin, staf yang mengelola keuangan sekolah, menyampaikan bahwa mereka saling mendukung satu sama lain saat beban kerja meningkat.

“Kami bekerja seperti keluarga. Saling mengingatkan, saling membantu. Karena kalau satu bagian terhambat, semuanya akan terdampak. Maka kami jaga kekompakan dan komunikasi yang baik,” katanya.

Harapan ke Depan

Dengan semangat moto ini, para staf TU berharap agar kualitas pelayanan sekolah kepada masyarakat terus meningkat. Mereka juga berharap ada peningkatan kapasitas SDM, pelatihan berkala, serta sistem teknologi yang mendukung kerja-kerja administrasi agar semakin efisien dan akurat.

Sementara itu, pihak manajemen sekolah berkomitmen untuk terus memberikan dukungan moril dan fasilitas yang memadai bagi staf TU agar mereka bisa terus berkarya dengan optimal.

Dalam kesempatan apel pagi internal, Kasatpel SMPN 270 Jakarta, Bapak Rusdiyanto, menekankan pentingnya menjaga semangat pelayanan dengan hati.

“Sekolah adalah tempat membentuk karakter. Mari kita mulai dari diri kita sendiri sebagai teladan. Moto TU kita — bekerja dengan ikhlas melayani sepenuh hati — bukan hanya untuk TU, tapi untuk kita semua,” ujar beliau dalam sambutannya.

Penutup

Moto "Bekerja dengan Ikhlas Melayani Sepenuh Hati" telah menjadi identitas, semangat, dan budaya kerja yang mengakar di lingkungan Tata Usaha SMPN 270 Jakarta. Di balik kesibukan administrasi yang rumit dan melelahkan, mereka hadir sebagai pelayan pendidikan yang tulus, tekun, dan penuh dedikasi.

Mereka bukan hanya pengelola data dan dokumen, tetapi penjaga roda pendidikan agar tetap berputar dengan baik. Dengan moto tersebut, staf TU SMPN 270 Jakarta telah membuktikan bahwa pelayanan terbaik lahir dari hati yang ikhlas dan semangat pengabdian yang tulus untuk dunia pendidikan Indonesia.